hgdfdkgnkgfklgdkgdfklgdkllk

Sep 9, 2013

Mirip Konser Musik, Opening Miss World 2013 Membosankan


KEBIASAAN RCTI dengan memperlama durasi sebuah tayangan live dengan aksi menyanyi kembali terulang di acara Opening Miss World 2013. Upacara pembukaan memang menjadi agenda tetap pagelaran MW di setiap tahunnya, dimana tuan rumah bisa memberikan tayangan sambutan.


Namun tidak seperti opening ceremony tahun lalu yakni di Ordos, RRC, pembukaan di Indonesia menuai kritik tajam dari pemerhati ajang kecantikan lokal. Seperti yang diketahui mereka memiliki antusiasme tinggi terhadap kontes kecantikan dunia. Apalagi saat Indonesia menjadi tuan rumah. Namun 'rupanya'  pihak penyelenggara lebih menekankan acara ini (LAGI-LAGI) untuk masyarakat televisi. Dimana aksi menyanyi lebih mendominasi dan dinilai membosankan.

Diisi Oleh Para Penyanyi 'Maha Pop dan Terkini'

Alih-alih ingin membawa nuansa Indonesia, lagu berbau nasionalis dibawakan dua runner up ajang pencarian bakat menyanyi yang sama-sama ditayangkan di RCTI. Adalah Novita Dewi jebolan X Factor Indonesia dan Kamasean jebolan Indonesian Idol 2012. Tak hanya itu, para pengisi acara pun sangat 'selera pasar', sangat-sangat-sangat RCTI. Wah, kenapa sangatnya bisa sampai triple begitu?

Mika X-Factor? Apa penyelenggara juga 'berniat' membuat
jebolan ajang menyanyi ini agar 'Go Internasional' :D
foto: facebook.com/missworld

Jelas saja, menonton Opening Ceremony ini tidak ubahnya saat kita menyaksikan acara 'pemanasan' Menuju Miss World yang sudah sekira tiga kali ditayangkan di RCTI. Ditambah dengan aksi 'boy vocal' Nu Dimension dan juga band pop banget: UNGU.

Entah karena alasan praktis atau 'asas manfaat' (atau istilahnya pakai artis orbitan sendiri), pemilihan penyanyi ini kurang menunjukkan prestis bagi beberapa kelompok mata. Beberapa berkata, kenapa tidak si anu dan si anu. Mungkin saja tayangan akan tidak begitu membosankan dengan penyanyi yang sudah amat lokal dan legenda, dan tentunya mengarah pada selera musik Indonesia yang punya kelas seperti Waljinah, Krisdayanti, atau penyanyi yang sudah 'tua'.

Tapi pemilihan alumnus X Factor Indonesia ini mengindikasi betapa penyelenggara juga ingin 'timbal balik' dalam hal raupan iklan.

Bobol di Durasi

Penyakit program TV Indonesia juga ada di durasi. Acara Opening Ceremony ini dimulai pada pukul 7 malam dan berakhir pada setengah sepuluh. Padahal tayangan di luar negeri lebih menitikberatkan pada kulitas daripada kuantitas. Artinya tayangan berdurasi lama mungkin mendatangkan lebih banyak iklan, tapi untuk menjadi acara yang berkesan/meninggalkan impresi? Wah, susah!

Wakil Indonesia Kaku?

Vania Larissa mungkin bukan penari, sehingga saat menarikan Tari Kipas bersaa ke-15 kontestan lain, ia dianggap kurang luwes. Apalagi kebiasaannya menunduk ke bawah. Pihak editing televisi dan juga konsep tentunya juga memberikan ekspos 'lebih besar' kepadanya dengan lebih sering 'muncul di TV'. Tentulah karena bagaimanapun dia adalah wakil dari tuan rumah. 

Saat latihan Tari Kipas Vania dinilai 'kaku'.
Foto: @indonesiapagean'

Hujan Kritik

Inilah beberapa kritik dari pemerhati ajang kecantikan..
Dari fanpage dukung Puteri Indonesia di Ajang Miss Universe

Dan ini salah satu komentar yang menilai Opening Miss World di fanpage Indonesia Pageant.

1. Time management, menurtku kurang effective , sebaiknya tidak terlalu banyak penampilan penyanyi menurutku malah membuat acara sedikit boring. Keragaman budaya Indonesia bisa ditampilkan dalam format yg lebih menarik misalnya kompilasi tari2an daerah yg dinamis. Ini menjadi catatan paling penting karena hampir semua pageant nasional di Indonesia bermasalah dengan time management
2. Lagu karangan harry Tanoe rasa-rasa nya tidak perlu dinyanyian apalagi sampai berulang-ulang kali yg justru kurang menarik menurutku prbadi
3. Sangat disayangkan Audience Indonesia pelit applause, terbukti saat parade contestan tidak terdengar riuh tepuk tangan penonton yg biasanya kita dengar yg seharusnya bikin acara jadi semakin semangat dan "wah" tadi justru audience hanya tepuk tangan saat parade usai, padahal tradisi pageant itu yg seru saat mendengar riuh ramai suara penonton yg mensuport para konsestan. Bandingkan dengan Miss World tahun-tahun sebelumnya.
4.Tampilan panggung kurang megah dan kurang luas jika dibandingkn dengan Miss World tahun lalu 
5. Daniel selaku MC terlalu cassual, mengingat MC pageant harusnya lebih sedikit formal namun tetap memasukkan unsur joke
6. Iringan musik parade baik saat parade awal dan dengan memakai kostum daerah kurang menghentak dan kurang dinamis padahal peserta sudah semangat
7. Kelihatan banget saat Daniel menginterview kontestan yg "katanya" diambil secara acak, nyatanya sudah "disetting", jangan sampai ada contestan yg complain ya.... hehe....

semua masukan di atas demi kemajuan bersama, dengan semangat saling support supaya Indonesia dikenal sbg tuan rumah pageant yg keren..... Keep support Miss World Indonesia 2013

Berkaca Pada Opening Ceremony Versi RRC

Sangat tidak adil mungkin membandingkan 'kondisi' Indonesia dan RRC. Apalagi RRC bukan sekali dua kali jadi tuan rumah, tapi setahu saya sampai puluhan kali. Mungkin kalau opening diselenggarakan di Jakarta atau Sentul,  akan lebih spektakuler. Dan pada tahun 2012, Miss World diselenggarakan di Ordos. 

Apa yang menarik, panggung megah dengan layar besar ini dibuat di stadion sepak bola. Artinya terbuka untuk 'umum' (tentu dengan HTM). Bandingkan dengan Indonesia yang seperti untuk kalangan terbatas. Maklum, diselenggarakan di sebuah gedung resort. Nah, bisa dipastikan kemeriahannya pun akan berbeda. Audiens ber-uang itu lebih jaim dan rata-rata dari mereka bukan fans ajang kecantikan atau awam. Jika masyarakat Bali misalnya ada di antara mereka, mungkin sorak sorai dan applause lebih mungkin kita dengar. Tidak heran saat para kontestan disebutkan satu per satu, nyaris tak ada tepuk tangan dan sorak sorai berarti. Hambar .. 

Panggung Megah

Banyak seniman tari dan layar yang maha besar

Acara didominasi budaya dari Cina

Minim 'konser penyanyi'

Wow, spektakuler!

Pelajaran Buat Penyelenggara

Membuat tayangan yang menarik sekaligus menyeret unsur-unsur budaya Tanah Air memang tidak mudah. Apalagi budaya di Indonesia tidak hanya satu. Tapi sekali lagi kalau ada kreator, pasti ada apresiator. Artinya sang penyelenggara harus siap menerima berbagai macam respons. Semoga tahun 2015, Indonesia bisa lebih baik lagi. Sebab di tahun itu MW Organization berencana akan menjadikan Indonesia kembali menjadi tuan rumah. Atau kelak akan membatalkannya dan beralih ke negara lain? Entahlah .. :)

Yang jelas malam finalnya akan berlangsung pada 28 September dan pastinya waktu harus pas dan tidak bisa molor. Mengingat MWO selalu memberikan kelonggaran pada ajang opening ceremony.


EmoticonEmoticon